Selasa, 26 Januari 2010

Beside the falling lache

it's time for me to play REST!


"tulisan ini adalah cerita bagaimana aku terjatuh dan mematahkan tanganku, jika anda tidak membaca, anda tidak akan rugi, begitu juga kalau anda membaca, silahkan diambil hikmahnya saja.."


the story begin..

Tepat 4 minggu aku menulis ini, masih ingat betul, ketika itu hari minggu tanggal 20 desember 2009 yang cerah dengan sesekali mendung. hari itu teman-teman Parkour dan Freerun Pasuruan main-main ke Malang, sekalian mereka ingin buat video bareng ama Freerun dari Malang, ajakan untuk ikut dengan mereka tak bisa aku tolak, karena memang hari itu aku juga nganggur kenapa tidak sekalian maen bareng, pasti mengasikkan..!!


setelah beberapa take kita istirahat di bawah pohon yang rindang yang terletak di depan Taman Krida Budaya, memang pada saat itu jam 12:30an, panas banget, yah sambil istirahat dan siap-siap pergi ke alun2 untuk take selanjutnya, seperti kebanyakan "insting alami seorang traceur" akan menuntun untuk bermain di pepohonan, kenapa juga pada saat itu badanku yang agak letih mau saja diajak insting bawaan untuk main di pohon, ketika Bruce melakukan lache-precision dengan sempurna, aku berusaha mengambil jalan lain dengan running lache, ketika dapat pegangan untuk melemparkan badan, tanpa sadar kulit ranting yang aku buat pegangan mengelupas dan seperti orang yang terjun ke kolam renang dengan terlentang, aku jatuh ke tanah... "Crack" seperti suara ranting yang patah terdengar bersamaan dengan jatuhnya aku.


"Brex..tanganmu patah!" kata Danial

"hah?? ah mungkin ranting saja.." sahutku dengan agak takut.


setelah ditolong teman-temanku, aku tahu bahwa tanganku patah, tapi aku masih berpikiran tanganku hanya keseleo walaupun sudah tahu tanganku berbentuk "S". Untungnya teman-teman langsung sigap, aku dibawa masuk mobil dan di antar teman-teman, kegiatan yang seharusnya menyenangkan kini menjadi sebuah momok yang menakutkan.


Seketika itu terlintas dalam pikiranku aku tidak akan bisa Parkour selama setahun, bahkan selamanya. betapa sedihnya, kegiatan yang selama ini aku cintai akankah berakhir?


tapi aku masih bisa bercanda untuk mencairkan suasana.. yang kurasakan saat itu cuma panas ditangan kiriku, seperti keseleo yang parah, dan aku pun masih bisa bercanda seakan-akan tidak terjadi hal yang parah.


selama perjalanan aku sudah tidak bisa lagi bercanda, apalagi tertawa.. aku hanya konsentrasi agar rasa sakit yang kurasakan bisa kujadikan titik balik agar rasa sakitnya bisa tertahankan. sesampainya di RSI Unisma, dengan sigap teman-teman membawaku ke UGD, dengan tangan kananku yang menyangga tangan kiriku yang patah, aku berjalan sendiri ke ruang UGD, sementara teman-teman mengurusi administrasi.


karena hari itu hari minggu, para karyawan RSI banyak yang tidak jaga, termasuk tukang foto rontgen. tapi setelah 30 menit penuh dengan penderitaan, akhirnya aku dibawa ke lab untuk foto (kayak model aja :P), dan akhirnya dapat diketahui bahwa lengan kiriku patah dua-duanya, tulang yang bawah menyembul keluar, tapi cuma beberapa mili, tulang sebelah sikut geser, begitu juga pergelangan tanganku..dalam benakku "hwaduh..kok parah gini??"


Dikarenakan dokter spesialis tulang sedang sedang perjalanan dari SOLO, aku hanya merintih dan meringis kesakitan, haus..lapar.. tapi apa daya, aku harus berpuasa sebelum operasi. tepat jam 18:30 aku dibawa ke ruang pra operasi.. disitu aku "ditelanjangin" dan diganti dengan pakaian khas orang mau operasi, rambut kriboku ditutup seperti jamur biru...


15 menit kemudian aku disuruh berdo'a karena akan operasi, pengalaman pertamaku masuk ruang operasi, pertama kali masuk RS karena sakit dan pertama kali aku akan dioperasi. didalam aku lihat 3 dokter yang sesekali membuat lelucon dengan menelphon partnernya, aku hany agak ngantuk akibat bius yang diberikan padaku, begitu kulihat dokter yang baru masuk, para dokter yang lain bersiap-siap, dokter yang agak tegap itu kemudian memimpin do'a agar operasi lancar, tanpa komando aku juga ikut berdo'a, melepas ketegangan dan pasrah kepada Allah SWT. dengan sedikit bisikan, dokter saiful memberi bius terakhir "kalau ngantuk dinikmatin saja ya...kalau ngantuk dinikmatin saja.." kata dokter Saiful dengan lembut. SLAP...!! seperti orang yang tertidur dan tidak tahu apa-apa aku hanya terlelap...


Setelah sadar, aku tidak merasakan tanganku sakit lagi, hanya nyeri sedikit-sedikit, dan tahulah aku bahwa operasiku berjalan lancar.. Alhamdulillah..


sehari kemudian dokter memeriksaku kembali dan mengatakan tanganku tidak boleh dipakai dulu sampai 3bulan, itu pun harus dengan latihan kecil agar saraf dan otot kembali normal.


Dengan 2 plat platina, 12 skrup platina, 2 sayatan dan beberapa jahitan aku bisa kembali normal lagi, mulai latihan kecil sampai besar aku jalani dengan semangat orang-orang yang cinta padaku, peduli padaku, dan orang yang memilikiku. terima kasih untuk semuanya, terimasih untuk dukungan materi dan psikis, aku tidak bisa membalas kebaikan semua ini, Tuhan lah yang akan memberikan timbal balik itu semua, aku sekarang akan berusaha agar bisa berguna bagi keluarga, teman, lingkungan, dan tentunya untuk diriku sendiri.


selama lebih 4 tahun ini aku selalu berlatih dengan pasang-surut yang bergejolak dalam diri ini, selama itu aku jatuh-bangun.. mungkin saatnya aku tidak terlalu larut dalam pengalaman in,i tapi bagiku saat ini adalah perenungan lebih dalam makna Parkour sesungguhnya.. sepertinya aku terlalu capek memikirkan Play_on, sudah seharusnya aku beristirahat.. Play_on.. it's time to play, but for me, it's time for rest!!


Take care for our self... be careful, be useful... i love U full.. :D




Lamongan, January 18th 2010


Brex