Kamis, 19 November 2009

History of Play_on Parkour Malang


Pada akhir tahun 2002 Brex menonton acara "Ripley's believed or not" di salah satu tv swasta, nah ketika sedang asik-asiknya nonton, dia tertarik pada sekumpulan anak-anak muda prancis yang berlari dan melewati penghalang dengan begitu indahnya, melompat, memanjat, salto dan rolling. "YAMAKASI" itulah nama kelompok tersebut, pada awalnya Brex tidak percaya pada olahraga ini, tapi dia sangat suka dengan olahraga yang seperti itu, akhirnya dia mencoba-coba sendiri yamakasi di sekolahannya pada waktu jam istirahat dan pulang sekolah, saat itu dia menamainya dengan "Yakazima" maklumlah dia lupa nama olahraga itu.

ripley's beleve it or not

Pada awal tahun 2003 keluarlah film Yamakasi di bioskop-bioskop Indonesia, akhirnya dia tahu nama olahraga itu, "Yamakasi!" dengan berbekal uang pas-pasan dia ingin menonton film tersebut, tapi uangnya tidak cukup untuk masuk bioskop (saat itu Rp 7000), akhirnya dengan kecewa dia tidak jadi nonton.

film Yamkasi

Hari-hari Brex sama seperti biasa, tapi kini dia kelas 2 SMA, pada waktu itu ada obstacle yang lumayan tinggi (dekat kelasnya) setiap hari ketika dia pulang sekolah, dia pasti melompati itu (karena kelasnya di lantai 2), beberapa bulan kemudian temannya memberitahu Brex bahwa dia meloncati itu seperti aksi di Yamakasi, kemudian Brex bertanya
"kok kamu tahu Yamakasi ?"
"ya, karena aku barusan lihat filmnya"
"apa masih diputar di bioskop"
"enggak! aku lihat di VCD!"
sejurus kemudian dia minta temannya untuk meminjami VCD itu, akhirnya Brex lihat film itu.....
Sejak saat itu dia rajin ke warnet untuk cari informasi tentang olahraga itu, tapi hasilnya tetap nihil, putus asa dengan keadaan itu, dia tidak pernah mencari lagi informasi Yamakasi di internet, apalagi dia sudah naik kelas 3, konsentrasinya hanya pada UAN.

Lulus di sekolahannya (MAN Malang 1) Brex ngelanjutin pendidikannya di Wearness pada jenjang D1 Jurusan Desain Grafis, UAN sudah selesai, cari-cari informasi Yamakasi kumat lagi, kali ini dia berhasil mendapatkan informasinya, tapi hanya filmnya yang kedua "The Great Challengge", lagi-lagi uangnya habis sebelum sempat nonton di bioskop, tapi beberapa minggu kemudian sudah ada VCDnya.

hampir 3 bulan dia sudah mengganyang pendidikan di Wearness, hasilnya dia coba mendesain-desain apapun yang berbau olahraga Yamakasi. ketika komputernya kena virus brontok, dia terpaksa ngeformat drive C: nya (karena saat itu dia belum kenal komputer dan anti virus), setelah format, dia pinjam CD master desain (Corel, Adobe, Macromedia, dll) ke temennya yang bernama Max, saat dia membuka CD itu, ada beberap trailer film (mulai dari iklan-iklan lucu sampe bokep), satu persatu dia melihat trailer itu....
"DAMN!! ada salah satu trailer Yamakasi!"
ternyata ada satu trailer aksi yamaksi, tapi bukan Yamakasi, diakhir trailer tersebut di perlihatkan situs www.urbanfreeflow.com

Dengan berbekal uang pas-pasan, akhirnya Brex ke warnet untuk cari informasi tentang Urban Freeflow itu, ketemu! ya, akhirnya Brex mengetahui apa itu Urban Freeflow dan apa itu Yamakasi, ternyata olahraga itu adalah PARKOUR. hampir setiap hari Brex menyempatkan ke warnet untuk cari-cari informasi, alhasil, dia dapat basic beserta video-video dari situs-situs Parkour di seluruh dunia.

Setiap hari Brex mempelajari basic itu, kemudian sorenya dia mencobanya sendirian, paginya juga begitu, daripada tidur dia lebih memilih belajar Parkour sendirian.
Tepat pada 26 Desember 2005 Brex didatangi temannya, dia tertarik dengan apa yang dilakukannya, namanya Isa dan luqman, akhirnya mereka memutuskan belajar bareng, besoknya lagi teman-temannya Brex dan Isa juga ikut bergabung, tapi hanya beberapa hari saja mereka out karena olahraga ini terlalu bahaya bagi mereka, beberapa minggu kemudian para Traceurs (pemain Parkour) Malang ini berembuk untuk mendirikan komunitas Parkour Malang, nama yang mereka sepakati untuk pertama kali adalah "Yamakasi Indonesia" tapi kemudian ditolak Isa, dia memutuskan "J-COM (Jumpers Community)" Brex setuju, akhirnya kita pakai nama itu, selang beberapa hari Moneer, le-chat, dan wild-ana bergabung, saat itu jumlah traceurs ada 6.

Play_on Generasi pertama


Pada akhir Januari Brex menemukan nama yang cocok untuk komunitas Parkour Malang, "Play_on" yang diambil dari bahasa jawa (playon) yang berarti "berlari" dan juga bisa berarti "bermain" dalam bahasa inggris (play on). akhirnya para Traceurs berunding untuk nama baru itu, dan akhirnya mereka menyepakati "Play_on" untuk nama komunitas Parkour Malang.
Play_on adalah komunitas Parkour dan Frerunnning, akan tetapi perbedaan keduanya sangat bertentangan masalah dasar filosofis, akhirnya pada tanggal 6 Juni 2006 kita sepakaat Play_on berkonsentrasi pada Parkour.


Rabu, 18 November 2009

We need a process

Process..

kadangkala kita minder, bahkan sering sekali kita iri terhadap orang2 yang cepat bisa gerakan Parkour... contoh kasus, ada anak breaker yang tertarik ikutan Parkour, kita beritahu basic2nya seperti Kin-kong.. n wow!! mereka bisa hanya dengan sekali lihat, padahal kita belajarnya bisa sampai 3xpertemuan (jujur gw basic kong 1 bulan baru bisa) mengapa demikian?? mereka kok cepet sekali bisa??

guyz..!! semua orang tuh butuh proses, mereka sudah punya basic lengan di breaker, sedangkan kita (orang yang belum pernah gitu2an) hanya kenal olahraga Parkour doang, paling2 juga semasa kecil kita sering "pencilaan" ke sana-kemari.

jangan pernah putus asa dan iri hanya karena mereka lebih "jos" dari kita! remember..! PARKOUR NO COMPETITION, jadi hilangin semua rasa iri denggki terhadap sesama traceur..!!

bagi kalian para mutant (sebutan anak2 "Scape" -Parkour Surabaya- buat Capoeirista & Breaker) tolong bagi2 ilmu dengan kita (Traceurs), kita semua saling berbagi..! jangan sampai kalian meremehkan Parkour (dalam segi fisik) tapi lihatlah lebih dalam lagi (mental, filosofi) kalian akan mengerti bahwa Parkour tidak hanya dilihat dari segi "king-kong" doang!!

untuk para traceurs (khususnya gw) jangan iri ato minder, mereka bisa...kenapa kita engga'?? ingat guyz..! kita emang butuh proses, kupu2 bisa terbang juga perlu proses, gimana kita traceurs ketika melewati rintangan g butuh proses??

*) gw enggak bermaksud diskriminatif, gw nulis artikel ini coz di Play_on banyak traceurs yang minder hanya gara2 "ginian" padahal latar belakang traceurs tuh macem2.

Brex
Play_on Parkour Malang



Tabur bunga dan do'a bersama untuk pahlawan di TMP Suropati Malang


Pada tanggal 10 November 2009, komunitas Parkour Malang Play_on mengadakan acara tabur bunga dan do’a bersama untuk para pahlawan yang gugur di medan perang yang berlokasi di Taman Makam Pahlawan Nasional Malang. Acara ini diperingati dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional yang bertepatan jatuh pada tanggal 10 November. Disamping acara tabur bunga dan do’a bersama, selama perjalan ke Taman Makam Pahlawan, para traceur dan traceuse Parkour Malang berjalan dan berparkour ria secara efektif dan efisiens ke tempat tujuan.

ayooo.. berangkaaat

Acara dimulai dari pukul 15:30 WIB untuk berkumpul di Stadion Gajayana dan berjalan menuju TMP pahlawan. Disana para praktisi mengumandangkan lagu Indonesia Raya dengan semangat untuk menghormati para pahlawan. Dengan adanya aktifitas ini dapat menunjukkan adanya kepedulian akan jasa-jasa dari para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa ini dari penjajahan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Bravo pahlawan! Bravo Parkour Indonesia!

menyanyikan lagu Indonesia Raya